Skip to main content

Kasus Pembunuhan Ice Box ( Ice Box murder)



Pasangan lansia ditemukan terbunuh di rumah mereka. Putra mereka yang diduga menjadi tersangka pembunuhan menghilang dan tak pernah ditemukan. Selain kenyataan mengerikan bahwa mayat itu ditemukan berada di dalam lemari es, sebuah dugaan yang tak kalah mengejutkan pun menyeruak bahwa kasus pembunuhan ini berkaitan dengan insiden penembakan Presiden Amerika Serikat saat itu, John F. Kennedy! Charles Frederick Rogers lahir pada 30 Desember 1921 adalah seorang seismolog, pilot, agen CIA, dan merangkap tersangka pembunuhan. Ia menghilang pada Juni 1965, setelah polisi menemukan mayat kedua orang tuanya terpotong-potong di dalam lemari es di rumah mereka di Houston. Media menamakan kasus ini sebagai Ice Box Murder. Sekilas tentang Charles Frederick Rogers Charles Rogers merupakan putra Fred dan Edwina Rogers. Saat berusia 21 tahun, ia mendaftar ke Texas A&M University, namun ia drop out dari kampus tersebut. Charles kemudian mendaftar di University of Houston, di mana ia akhirnya lulus dan mendapatkan gelar sarjana di bidang fisika nuklir. Selama Perang Dunia II berlangsung, Charles pernah menjadi pilot US Navy dan juga tergabung dalam Office of Naval Intelligence. Charles rupanya memiliki kecerdasan di atas rata-rata orang kebanyakan. Ia mahir dalam banyak hal, bahkan dirinya pernah menjadi seismolog untuk Shell Oil selama 9 tahun. 
Dirinya tak hanya ahli dalam mendeteksi di mana letak minyak atau gas di suatu tempat, Charles juga diandalkan perusahaan dalam pencarian emas. Setidaknya itulah yang dikatakan rekan-rekannya di tempat kerja. Charles ternyata juga menguasai 7 bahasa dengan fasih. Namun sayangnya, Charles keluar dari pekerjaannya tersebut tanpa alasan y ang jelas. Pada pertengahan tahun 1950an, dirinya dikabarkan melakukan pertemuan rahasian dengan pria bernama David Ferrie di New Orleans yang dikemudian hari namanya tersangkut dalam kasus pembunuhan Presiden Amerika John F. Kennedy. Pada tahun 1965, Charles menganggur dan hidup dengan kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, yaitu Fred Christopher Rogers dan Edwina Ivor Rogers di kawasan Montrose, Houston. Berdasarkan keterangan para tetangganya, keluarga ini tergolong tertutup. Bahkan komunikasi antara Charles dan kedua orang tuanya digambarkan tak begitu akrab. Mereka berkomunikasi hanya melalui catatan yang diselipkan di bawah pintu.  Penemuan Mayat Fred dan Edwina Rogers. Hari itu tanggal 23 Juni 1965, dua orang polisi Houston mendatangi rumah keluarga Rogers. Mereka mendapat laporan bahwa pasangan ini tak menjawab telepon setelah dihubungi berhari-hari.  Dua orang polisi itu kemudian masuk ke dalam rumah untuk memeriksa. Dua polisi itu tak menemukan sesuatu yang aneh. Hanya ada beberapa makanan yang masih tersisa di atas meja makan. Rumah itu terlihat kosong, mereka tak menemukan Fred dan Edwina di dalam rumah. Seorang petugas lalu membuka kulkas dan menemukan daging-daging dalam jumlah banyak yang tak terbungkus memenuhi rak lemari pendingin itu. Polisi itu mengira itu daging babi. Karena tak menemukan apa pun, mereka lalu memutuskan untuk meninggalkan rumah tersebut. Namun sebelum menutup pintu, seorang petugas terhenyak. Ia tak sengaja melihat dua kepala manusia berada di dalam keranjang sayuran. Dua kepala itu tak lain adalah milik Fred Rogers dan istrinya Edwina.
Polisi pun memastikan bahwa ternyata daging-daging yag memenuhi rak lemari es itu adalah daging manusia, anggota tubuh yang sudah terpotong-potong. Polisi kemudian mencari organ dalam yang tak berhasil ditemukan. Mereka mulai menyisir tempat pembuangan air dan toilet kalau-kalau organ tubuh itu dibuang ke sana. Namun usaha itu tak membuahkan hasil. Setelah dilakukan proses autopsi, diketahui bahwa keduanya dibunuh sekitar tanggal 20 Juni 1965. Jasad Fred dengan mata yang sudah tak ditempatnya dan alat kelamin yang hilang, diduga dihantam dengan palu cakar di bagian kepalanya sebelum meninggal dunia. Sementara itu, Edwina mengalami pemukulan dan tembakan di kepalanya.
Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara menemukan bukti bahwa mayat-mayat itu dimutilasi di kamar mandi lantai atas rumah. Hanya ditemukan sedikit sekali bekas darah di rumah itu, salah satunya di lubang kunci kamar Charles. Polisi berkesimpulan bahwa pembunuhnya adalah orang yang profesional dan bekerja dengan sangat bersih. Polisi memperkirakan tersangka adalah orang yang sangat memahami dengan baik ilmu anatomi. Dugaan Keterkaitan dengan Kasus Pembunuhan John F. Kennedy Jhon F. Kennedy adalah presiden Amerika Serikat yang tewas terbunuh pada insiden yang terjadi di Dealey Plaza, Texas pada 22 Desember 1963. Dalam sebuah film dokumentasi tahun 1992 yang berjudul Phillip A. Rogers Menurut buku tersebut, Charles Rogers terlibat dalam kasus pembunuhan terhadap Kennedy. Ia disebut-sebut  di Dealey Plaza tepat setelah insiden tersebut terjadi. Ia diduga merupakan sindikat mata-mata yang bekerja untuk CIA. Ada pula dugaan bahwa dirinya merupakan korban proyek rahasia pengendalian pikiran MK Ultra
Lalu apa hubungannya dengan kasus pembunuhan Fred dan Edwina Rogers? Menurut beberapa sumber, pasangan suami istri ini menerima banyak panggilan telepon mencurigakan terkait insiden penembakan Kennedy. Jadi diduga kuat mereka berdua mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada insiden itu dan apa kaitannya dengan Charles Rogers. Hal inilah yang kemudian membuat mereka harus "disingkirkan". Tidak diketahui apa peran Charles Rogers pada insiden tersebut dan ke mana sebenarnya dirinya menghilang. Kasus ini tampaknya akan menambah deret panjang misteri pembunuhan John F. Kennedy. Rumah keluarga Rogers yang terletak di 1815 Driscoll Street dibiarkan kosong setelah peristiwa pembunuhan tersebut terjadi. Bertahun-tahun lamanya rumah ini dibiarkan tak berpenghuni hingga akhirnya diruntuhkan tahun 1972. Pada tahun 2000 yang lalu dibangun sebuah kondominium di atas lahan tersebut.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kasus kematian Elisa Lam

Ini kasus udah banyak banget yang membahas, dan kasus ini udah lama banget, tapi aku mau bahas lagi karna mungkin banyak juga yg belum tau. Enjoy! Elisa Lam adalah seorang pelajar asal Canada yang sedang berkunjung ke Amerika sendirian. Ia mengunjungi San Diego Zoo dan menginap di Hotel Cecil. Sebenarnya ia punya teman sekamar di hotel itu, namun mereka mengusir Elisa karena ia menunjukkan tabiat 'aneh'. Gak ngusir sih tapi lebih tepatnya kayak minta ke pihak hotel buat mindahin Elisa ke kamar lain. Cecil Hotel merupakan tempat yang bersejarah di pusat kota Los Angeles. Itu merupakan tempat terakhir Elizabeth Short (korban Black Dahlia, nanti aku bikin satu blog yg isi nya tentang kematian black dahlia ) menginap sebelum ia dibunuh, seorang wanita diperkosa dan dibunuh di kamarnya, Richard Ramirez menginap di sana, dan terdapat beberapa kasus bunuh diri yang terjadi di dalam hotel tersebut (Jadi emang hotel itu udah punya latar belakang yg cukup horor). Elisa menderi

7 anak-anak pembunuh berantai paling kejam

Bila mendengar kata pembunuhan saja sudah begitu mengerikan, maka akan lebih menyeramkan lagi bila hal itu dilakukan oleh anak-anak. Jangan tertipu dengan wajah polos dan lugu, karena beberapa kasus pembunuhan memang pernah dilakukan oleh pelaku anak-anak yang bahkan usianya belum genap 12 tahun. Anak-anak ini cenderung memang memiliki jiwa psikopat dan senang untuk menyakiti orang atau hewanyang telah timbul sedari kecil. Sasaran mereka adalah orang-orang terdekat mulai dari orang tua, saudara, anggota keluarga, hingga teman-teman sekolahnya. Berikut ini adalah 7 anak-anak pelaku pembunuhan paling kejam yang tega menghabisi nyawa bukan hanya satu, namun juga memakan banyak korban. 1.David Browm David Brom baru berusia 17 tahun saat membantai seluruh anggota keluarganya. Orang tua, kakak, dan adiknya dihabisi dengan menggunakan sebilah kapak pada Februari pagi di tahun 1988. Pembunuhan itu terjadi setelah Brom terlibat pertengkaran hebat dengan ayahnya pada malam sebelumnya